Selasa, 25 April 2017

cerpen bertema rumah hantu - cerpen misteri



Brandal Rumah Hantu


         Pada suatu malam, ada rumah kosong yang tidak ada penghuninya. Sudah lama rumah itu dibiarkan teebengkalai oleh pemiliknya. Entah mengapa, rumah yang masih bagus, megah, dan mewah ini dibiarkan tak terurus. Dulu pemiliknya seorang pengusaha yang sangat kaya raya. Dan mempunyai anak yang cantik jelita. Namun kejadian yang tak terduga, wanita itu tewas dirumahnya sendiri saat merayakan pesta, waktu itu memang dia ditinggal pergi orang tuanya. Ada juga yang bilang wanita itu mati karena bunuh diri, ada juga yang bilang wanita itu mati karena diperkosa oleh temannya sendiri.

Pada malam jumat Kliwon, ada sekumpulan anak nakal yang melewati gang rumah tak berpenghuni. Mail dan teman temannya Steve, Julio, Bagas, dan Andi pulang malam dan kebetulan mereka melewati rumah kosong. Konon kata warga sekitar rumah itu sudah lama tidak ada penghuninya. Ada beberapa warga yang berpendapat rumah itu serem, rumah itu angker, konon juga ada pembunuhan tragis dirumah itu. Mail dan teman temannya merasa takut ketika melihat rumah kosong itu. Tapi ada teman Mail yang berani dan juga nakal, Steve, Steve memang berani tapi nakalnya minta ampun. Siafa saja yang ia dekati ia selalu memulai aksinya untuk nakal. Steve memang anak berani diantara semua temen temannya.
Saat itu Steve mengajak taman temannya untuk memasuki rumah kosong atau tak berpenghuni itu. Tapi saat semua diajak oleh Steve, ada satu anak yang merasa takut saat diajak Steve, Andi, Andi memang nakal tapi takut akan hal hal yang goibh, seperti setan. Andi merasa ada apa-apa dengan rumah yang kosong itu. Seakan dipikiran Andi terbyang “setan, setan, setan”, rumah itu terasa sepi dan gelap, seperti hutan tak berpenghuni.

Pada malam itu juga, Steve bersih keras mengajak teman temannya untuk masuk kerumah kosong itu termasuk sipenakut Andi . Mail dan teman temannya mulai membuka gerbang pintu masuk utama. Suasana langsung berubah ketika melangkahkan kaki pertama. Bulu kuduk teman teman mail pada merinding, entah itu kedinginan atau ketakutan. “kenapa suasananya berubah menjadi seperti ini, ya? Tanya Steve. “Ahh..mungkin itu hanya perasaan kamu aja vee..”, jawab Mail. “ mungkin sih, ayo kita lanjut lagi teman!”, jawab Steve.

 Setelah semua sampai didepan pintu, suasana tambah menyeramkan. Setelah itu Steve membuka pintu utama. Suasana jadi agak aneh, gelap, sunyi seperti berada dikuburan sendirian padahal ada teman teman banyak. “ ayo buruan masuh, tunggu apa lagi??”, kata Bagas untuk Steve yang duluan melangkahkan kaki. “ok..ok baik, aku duan yang masuk”, jawab Steve. Mereka mulai melihat lihat dari kanan hingga kiri mereka. Serentak mereka semua terkejut, kenapa rumah tua ini penuh dengan pintu ruangan. Mail dan teman temannya heran dan ingin mencoba memasuki ruangan itu satu per satu. Pintu pertama sudah dimasuki tidak ada apa apa. Pintu kedua dimasuki juga tidak ada apa apanya. Begitu pula dengan pintu ketiga, keempat dan seterusnya. Dan pada akhirnya mereka sampai pintu terakhir, yaitu pintu ke sepuluh juga tidak ada apa apanya. Mereka semua heran untuk apa semua ruangan itu?.
Lalu mereka melanjutkan penelusurannya kembali. “wah ada tangga nih..coba kita pergi keatas yuk!!”, kata Steve. “Ayo!!”, jawab Mail. Kemudian mereka mencoba naik keatas. Sebelum mereka menginjak ana tangga pertama, mail terkejut, “apa ini? Apakah ini darah”?. “coba aku lihat dulu?” kata Steve. “wah benar, ini memang darahhh”. Steve memiliki ide yang nakal kepada Andi, “Andi, jangan jangan disini ada hantunyaaa,,,,huuuuuuu....” Steve sambil menakut nakuti Andi. “Ahh kamu,,jangan gitu dong, jangan main-main, nanti kalo ada beneran gimana coba?” jawab Andi dengan rasa yang amat takut dan panik. “hahaha...nggak-nggak Andi, cuman bercanda kok” jawab Steve dengan tertawa. Lalu mereka melanjutkan perjalanan keatas rumah dengan menaiki anak tangga perlahan lahan. 

Mereka melihat sekeliling, tidak tampak lain dengan bangunan dibawah. Mail tiba-tiba kaget melihat ada sosok putih-putih berada di sudut tembok sebelah pintu. Mereka teriak dan sambil membaca istighfar. Mail “Astaugfirullahhal adzim”, Steve “Astaugfirullahhal adzim ya rabb”, Julio “Astaugfirullahhal adzim”, Bagas “Astaugfirullahhal adzim ya allah”, Andi membaca istighfar dengan sangan keras dan jelas, andi seakan takut dengan apa yang dilihatnya. “Astaugfirullahhal adzim ya allah ya allah...apa itu?, ya allah.....” setelah semua membaca istigfar, bayangan putih itu pun hilang entah kemana. Lalu mereka memberanikan diri menghampiri pintu yang ada sosok putih-putih berdiri tadi. Dan apa yang terjadi, pintu itu terkunci.
Akhirnya mereka hanya melihat lihat daerah sekeliling mereka saja. Mereka masih trauma ketika melihat bayangan putih-putih tadi. Akhirnya mereka memutuskan untuk kembali kerumah masing-masing. Entah mengapa mereka merasa trauma saat melihat bayangan tadi. Mereka pikir mungkin bayangan tadi makluk halus atau sekedar bayangan sinar atau mingkin roh nya wanita penunggu rumah kosong itu.

0 komentar:

Posting Komentar